Ketika kita tidak lagi bisa mengubah situasi yang ada, saatnya kita mengubah diri kita. Ubah pola pikir dan tindakan kita, jangan sekedar mengeluh dan menyalahkan situasi. Marilah kita berefleksi diri daripada mengeluh dan membuang energi. Tetap semangat.....”

Minggu, 21 Juli 2013

Albert Benjamin "A.B." Simpson

Albert Benjamin "A.B." Simpson (15 Desember 1843 - 29 Oktober 1919) adalah seorang pengkhotbah Kanada, teolog, penulis, dan pendiri Christian and Missionary Alliance (C & MA), sebuah denominasi Protestan Injili dengan penekanan pada penginjilan dunia.
Awal kehidupan dan pelayananSimpson lahir di Cavendish, Prince Edward Island, Kanada sebagai anak ketiga dan anak keempat dari James Simpson, Jr dan Janet Clark. Penulis Harold H. Simpson telah mengumpulkan sebuah silsilah luas Cavendish keluarga di Cavendish: Sejarah Its, Orang Its. Penelitiannya menetapkan keluarga Clark (sisi ibu AB Simpson) sebagai salah satu keluarga pendiri Cavendish pada tahun 1790, bersama dengan keluarga Simpson, dan ia menelusuri nenek moyang yang sama antara Albert B. Simpson dan Lucy Maud Montgomery, penulis Anne of Green Gables.Albert muda dibesarkan di Calvinis Skotlandia Presbyterian dengan tradisi Puritan. Pertobatan imannya di mulai di bawah pelayanan Henry Grattan Guinness, seorang penginjil yang mengunjungi dari Irlandia selama kebangkitan  tahun1859. 
Simpson menghabiskan beberapa waktu di Chatham, daerah Ontario, dan menerima pendidikan teologi di Toronto di Knox College, Universitas Toronto. Setelah lulus pada tahun 1865, Simpson kemudian ditahbiskan di Kanada Presbyterian Church, yang terbesar dari kelompok Presbyterian di Kanada yang bergabung setelah keberangkatannya ke Amerika Serikat.  
Pada usia 21, ia menerima panggilan ke Gereja Presbyterian Knox besar (yang ditutup pada tahun 1971) di dekat Hamilton, Ontario.Pada bulan Desember 1873, pada usia 30, Simpson meninggalkan Kanada dan melayani mimbar Gereja Chestnut Street Presbyterian terbesar di Louisville, di Louisville bahwa ia pertama kali  memberitakan Injil kepada orang-orang biasa dengan membangun struktur tabernakel sederhana untuk tujuan itu. Meskipun berhasil di Gereja Chestnut Street, Simpson frustrasi dengan keengganan mereka untuk merangkul beban ini untuk usaha penginjilan yang lebih luas.Pada tahun 1880, Simpson dipanggil ke Ketigabelas Jalan Presbyterian Church di New York City di mana ia segera mulai menjangkau dunia dengan Injil. Selain pekerjaan penginjilan aktif di gereja, ia menerbitkan sebuah jurnal misionaris, Injil di Tanah Semua, jurnal misionaris pertama dengan gambar. Simpson juga mendirikan dan mulai menerbitkan majalah bergambar berjudul The Word, Kerja, dan Dunia. Pada tahun 1911, majalah ini dikenal sebagai The Alliance Weekly, maka Aliansi Hidup, dan sekarang disebut a life. Ini adalah publikasi resmi dari The Christian and Missionary Alliance, di Amerika Serikat dan Kanada.Pada 1881, setelah hanya dua tahun berbuah pada Ketigabelas Presbyterian, ia mengundurkan diri untuk memulai pelayanan Injil independen kepada banyak imigran baru dan massa diabaikan dari New York City.
Simpson memulai kelas pelatihan informal pada tahun 1882 untuk mencapai "masyarakat diabaikan dunia dengan sumber daya diabaikan gereja".  tahun 1883 program formal dimana pendeta dan misionaris sedang dilatih dalam konteks multi-budaya (Sekolah ini adalah awal dari Nyack College dan Aliansi Theological Seminary). Pada tahun 1889, Simpson dan keluarganya pindah ke rumah baru mereka di sudut 44th St dan 8 Av. disebut New York Tabernacle. Ini menjadi dasar tidak hanya pelayanannya penginjilan di kota tetapi juga dari karyanya berkembang misi di seluruh dunia. 
PengajaranLogo C & MAKedisiplinan dan kepintaran Simpson membuatnya menjadi komunikator yang paling efektif dari Firman Allah. Khotbah-khotbahnya membawa berkat yang besar dan mengkonversi khotbah dan Injil yang unik dari Yesus, yang dikenal sebagai Empat Injil Berganda: "Yesus Juruselamat kita, Penguduskan, Penyembuh, dan Raja yang akan datang". Empat Injil Berganda dilambangkan dalam logo C & MA: Salib, Bejana, Kendi dan Mahkota.
Sejak kecil Simpson mengalami penyakit yang mengerogoti tubuhnya, namun Simpson mengalami kesembuhan ilahi dan memahami berkat tinggal di dalam Kristus sebagai Hidup dan penyembuhan. 

Kerinduan Simpson untuk penginjilan menjadi kekuatan pendorong awal didirikannya C & MA.
Christian and Missionary Alliance tidak didirikan sebagai sebuah denominasi, tetapi sebagai sebuah gerakan yang terorganisir pada penginjilan dunia. dan hingga saat ini C & MA memainkan peran kepemimpinan dalam penginjilan global.

Dalam bukunya tahun 1890, A larger Christian Life, dibahas visinya untuk gereja:

Dia menunjukkan kepada kita rencana sebuah gereja Kristen yang jauh lebih dari sebuah asosiasi teman menyenangkan untuk mendengarkan seminggu sekali wacana intelektual dan hiburan musik dan melanjutkan dengan proxy mekanisme kerja Kristen, melainkan gereja yang bisa sekaligus ibu dan rumah untuk setiap bentuk bantuan dan berkat yang Yesus berikan kepada yang terhilang dan penderitaan manusia, tempat kelahiran dan rumah dari jiwa, air mancur penyembuhan dan pembersihan, yang menjadi rumah untuk anak yatim dan tertekan, sekolah untuk budaya dan pelatihan anak-anak Allah, gudang senjata di mana mereka dilengkapi untuk pertempuran Tuhan dan menjadi tentara yang berjuang dalam nama-Nya. dan Sebagai pusat populasi di dunia orang sedih dan berdosa.

John Newton (Bertemu Allah di tengah Badai Atlantik)

Tak banyak orang yang akrab dengan nama John Newton. Tapi hampir semua orang Kristen di seluruh dunia tahu akan karya-karyanya, yaitu lagu-lagu yang menjadi berkat bagi banyak orang. Dialah John Newton. Si penulis lagu Amazing Grace yang amat popular di telinga orang Kristen segala zaman. Sulit kita percayai jika awalnya dia adalah seorang penghujat dan penjahat besar, reputasi dirinya jelak, hidupnya tidak senonoh dan juga ia suka pesta gila-gilaan. Namun profesinya sebagai buruh dan pelaut yang kafir dan kejam tidak membuat ia dibuang Tuhan.

Anugrah Di Tengah Badai
Bermula dari tahun 1736, saat John berumur 11 tahun, ia pertama kali menjadi pelaut, ia sangat kasar dan bejat moralnya. Sebagai pelaut, ia akrab dengan badai dan gelombang. Namun satu kali, Tuhan mengijinkan John tak berdaya menghadapi badai yang mengancam jiwanya. Ia sangat menguasai kondisi laut, namun hanya bisa pasrah menunggu maut menjemputnya. Kapal The Greyhound yang dinahkodainya dihajar badai di atlantik utara. Kain kapal koyak dan lambungnya bocor. Ia dan teman-temannya terus berupaya menjaga keseimbangan kapal, tapi sayang, kelelahan membuat mereka berhenti berusaha. Mereka hanya mampu menguras tenaga selama 11 hari. Dalam keletihan dan kepasrahan, John teringat akan ibunya yang senantiasa memberikan pelajaran Alkitab kepadanya. 
Secara otomatis, John teringat akan kekuasaan Allah yang dipercayai oleh ibunya dan ia mulai menyesali segala dosa-dosanya. Tuhan bekerja saat itu dengan menghentikan badai secara tiba-tiba dan mereka berhasil selamat memasuki pelabuhan Liverpool dengan kapal yang rusak berat. Sejak peristiwa menegangkan itu John makin serius memikirkan imannya, dan percaya bahwa keslamatannya terjadi di tengah laut itu merupakan “anugrah yang mengherankan” dari Allah. Itu sebabnya lagu Amazing Grace lahir dari pengalaman dan inspirasi nyata.

Menemukan Hidup Baru
Setelah bahaya berlalu dan awak kapal lain telah melupakan pertolongan Tuhan, John mengasingkan diri untuk mendalami injil yang pernah diajarkan ibunya. John mengambil keputusan untuk bertobat dan menyerahkan hidupnya kepada Kristus. Sekalipun ia masih melanjutkan profesi sebagai pelaut dan pedagang budak, upaya John untuk mengubah arah hidupnya semakin nyata, john ternyata sudah menemukan arah baru dalam hidupnya. Ia mulai manjadwalkan pendalaman Alkitab, doa dan membaca buku-buku Kristen. John pun berupaya untuk menjadi teladan bagi para pelaut yang dikomandaninya.

Sumber : http://haleluyagroup1.blogspot.com

Titik Kecil

Seorang motivator bisnis yang terkenal, Jim Rohn, diundang sebuah perusahaan untuk melakukan motivasi memacu semangat karyawannya yang sudah mengendor. Dalam presentasinya, Jim Rohn mengambil satu kertas putih yang besar, kemudian dia membuat sebuah titik hitam kecil dengan pen persis di tengah kertas itu.

Dia kemudian memperlihatkan kertas itu kepada semua orang yang hadir disana. Lalu bertanya, “Apakah yang anda lihat di kertas ini?” Dengan cepatnya seorang pria langsung menjawab “ Saya melihat sebuah titik hitam”. “Baik, apa lagi yang kamu lihat selain titik hitam?” Jim kembali bertanya. yang lainnya terus memberikan jawaban yang sama : “Hanya sebuah titik hitam.” “Tidakkah kamu melihat yang lainnya, selain titik hitam?” Jim bertanya terus mengejar jawaban lain. “Tidak” dengan serentak, hampir seluruh pengunjung itu menjawabnya. “Bagaimana dengan lembaran kertas putih ini?” Jim kembali bertanya “Saya yakin kamu semua pasti melihatnya, tetapi mengapa tidak ada yang memperhatikannya? Dan hanya melihat pada sebuah titik kecil saja?”

Jim kemudian menjelaskan : “Dalam hidup ini, kita juga selalu lalai dan mengabaikan akan banyak hal hal yang baik, hal2 yang dahsyat, hal2 yang cermerlang, hal2 yang indah, yang kita miliki atau pernah terjadi di sekitar kita, dan kita selalu hanya Fokus dan memberikan perhatian pada masalah Kecil, masalah Sepele, masalah Keuangan, masalah Kekecewaan, masalah Kegagalan. Masalah kita itu, persis seperti sebuah titik hitam kecil , dalam lembaran kertas besar ini.

Masalah itu hanyalah kecil dan tidak signifikan, jika kita dapat meluaskan pandangan kita untuk melihat dalam hidup kita, persis seperti kita lihat seluruh lembaran kertas ini, maka titik hitam tadi sangat kecil dan hampir tidak berarti.” Apakah Anda termasuk orang yang juga selalu melihat titik hitam itu? Yesus pun menginginkan kita jangan melihat masalah, kesulitan, penyakit tetapi marilah kita melihat Dia yang dapat memberikan jalan keluar karna Dia jauh lebih besar dari masalah, kesulitan dan penyakitmu…

Sumber : http://www.ceritakristen.org/titik-kecil

JEFF BEZOS: Pendiri Amazon.com

Siapa yang tidak mengenal toko online terbesar di dunia Amazon.com . Pasti semua orang yang pernah menggunakan Internet pasti mengenalnya. Tapi sebagian besar orang belum mengenal siapa tokoh yang ada dibalik Amazon.com. Benar ? Dialah Jeff Bezoz. Pendiri Amazon.com Kecerdasan dan ketekunan pria kelahiran Albuquerque, New Mexico, 12 Januari 1964 ini sudah terlihat sejak ia berusia tiga tahun. Pada usia itu, Jeff meminta tempat tidur biasa, bukan tempat tidur dalam bentuk boks. Namun karena tidak diberikan tempat tidur biasa maka Jeff membongkar boksnya dengan obeng. Di sekolah pun, para guru Jeff mengalami kesulitan untuk menghentikan dari tugas yang dilakukannya. 

Untuk memindahkan ke tugas berikutnya, mereka harus memindahkan Jeff dengan mengangkat bangku yang sedang didudukinya. Kakek Jeff, Preston Gise merupakan pengelola wilayah barat dari Komisi Energi Atom dimana ia bertanggung jawab untuk laboratorium di Sandia, Lawrence Livermore, dan Los Almos. Pada saat Jeff berusia sepuluh tahun, Jeff bersama kakeknya menghabiskan musim panas di barat daya Texas. Preston melihat cucunya merupakan seorang ilmuwan muda seperti dirinya dulu. Lantas, dia membantu cucunya membuat radio amatir Heatkit dan membantu Jeff dalam mengoleksi berbagai macam benda yang kadang-kadang merusak garasi rumah orang tua Bezos. Sebab, di garasi itulah, Jeff mempunyai laboratoriumnya sendiri untuk berbagai eksperimen ilmiah. Pada saat SMU, Jeff memenangkan suatu perlombaan yang disponsori oleh NASA dengan menulis makalah mengenai dampak ketiadaan gravitasi pada usia rata-rata lalat. Kemudian pada musim panas tahun 1981, Jeff bekerja sebagai juru masak McDonald’s di Miami. Di sinilah dia mulai mengenal pentingnya melayani pelanggan. Setelah lulus SMU, Jeff kuliah di Universitas Princeton. Ia mengambil jurusan fisika namun kemudian ia pindah fakultas untuk mendalami komputer sehingga ia lulus dengan gelar di bidang ilmu komputer dan teknik listrik. 

Setelah lulus kuliah, Jeff bekerja di Wall Street. Ia membangun sebuah jaringan komputer di sebuah gedung perusahaan Fitel. Kemudian Jeff pun bekerja sebagai di D.E. Shaw & Co sebagai wakil presiden direktur, padahal kala itu usianya baru menginjak 28 tahun. Bosnya kala itu, David Shaw, meminta Jeff untuk meneliti tidak hanya bisnis baru, tetapi juga peluang bisnis internet baru. Jeff pun memikirkan hal yang dapat dijual di internet. Dia membuat daftar 20 barang terlaris yang dijual lewat surat. Ia pun mempelajari daftar tersebut dan ternyata buku berada di peringkat teratas. Menurutnya bisnis buku adalah bisnis raksasa, namun tidak ada yang mendominasinya. Ia menyadari tidak ada bank data pesanan melalui surat yang dapat memuat semua judul buku yang tersedia dalam satu tahun. Menurutnya, bank data yang terkomputerisasi dapat mengorganisasikannya dan dapat menjadi toko buku online yang bisa diakses melalui internet. Namun saat Jeff memberitahukan, bosnya Shaw tidak tertarik. Jeff pun mendiskusikan hal ini dengan rekannya, MacKenzie. Mereka pun lantas ingin mencobanya sendiri. Jeff pun memikirkan nama yang cocok untuk usahanya. Ia mulai mencari dengan nama depan “A”. Akhirnya dia menemukan nama yang cocok yaitu Amazon.com. Menurutnya Amazon adalah sungai terbesar, yang melambangkan koleksi terbesar di dunia. Pada bulan November 1994, Jeff dan beberapa rekannya, MacKenzie, Shel, dan Paul mulai bekerja di garasi sempit yang digunakannya sebagai kantor. Pada saat itu ia mengalami dua masalah.
  • Uang. Amazon.com harus mampu membayar orang-orang yang membuat usahanya berjalan. Maka, Jeff membentuk perusahaan dan ia menyandang jabatan sebagai pendiri, CEO, dewan direksi, dan presiden direktur.
  • Perangkat Lunak. Satu-satunya perangkat lunak yang tersedia adalah untuk mengelola inventaris dan memproses untuk pesanan disain untuk bisnis pesanan via surat biasa. Namun berkat kegigihan mereka, semua itu bisa diatasi. 
Amazon.com mengalami sukses yang sangat cepat karena usaha mereka sangat memudahkan bagi pengguna untuk mencari buku yang diinginkan. Selain itu, Amazon.com menjual produk mereka dengan harga yang lebih murah daripada toko. Kesuksesan mereka berlanjut hingga kini, dimana mereka kini juga menjual aneka barang selain buku. Dan dikenal sebagai Toko online terbesar dan terlengkap di dunia. Tuhan punya rancangan yang indah untuk kita semua. Jangan mudah menyerah dengan apapun yang ada di depanmu, karena ada Tuhan yang selalu berjalan bersamamu. Kesulitan apapun bukanlah penghalang buat saudara dan saya untuk maju, tapi jadikan kesulitan sebagai tempat belajar untuk menjadi sukses. 

sumber :http://www.ceritakristen.org/jeff-bezoz-pendiri-amazon-com

Kisah Anak Yang Kehilangan Uang 10.000

Ada kisa diceritakan ada seorang anak yang kehilangan uang sebesar Rp10.000. Dia begitu sedih dan menangis sejadi-jadinya Paman anak tersebut merasa kasihan, kemudian dia menghampiri anak itu. “Kenapa kamu menangis?” tanya pamannya dengan penuh kasih sayang. “Uang saya hilang Rp10.000.” katanya sambil terisak-isak. “Tenang saja, nich paman ganti yah… paman kasih Rp10.000 buat kamu. Jangan menangis yah!” kata pamannya sambil menyerahkan selembar uang Rp10.000. Namun, si anak tetap saja menangis. Kenapa? “Kenapa kamu masih menangis saja? Kan sudah diganti?” tanya pamannya. “Kalau tidak hilang… uang saya sekarang Rp 20.000.” kata anak itu dan terus menangis. Pamannya bingung… “Terserah kamu saja dech….”, katanya sambil pergi.

Ayahnya yang baru pulang kantor mendapati anaknya masih menangis. “Kenapa sayang? Koq menangis sich. Lihat mata kamu, sudah bengkak begitu. Nangis dari tadi yah?” tanyanya sambi menyeka air mata anaknya. “Uang saya hilang Rp10.000.” kata anaknya mengadu. “Ooohhh. Lho itu punya uang Rp10.000? Katanya hilang?” tanya ayahnya yang heran karena dia melihat anaknya memegang uang Rp10.000 “Ini dari paman…. uang saya hilang. Kalau tidak hilang saya punya Rp20.000.” jawabnya sambil terus menangis. “Sudahlah…. nih ayah ganti. Ayah ganti dengan uang yang lebih besar. Ayah kasih kamu Rp20.000. Jangan menangis lagi yah!” kata ayahnya sambil menyerahkan selembar uang Rp20.000. Si anak menerima uang itu. Tetapi masih tetap saja menangis. Ayahnya heran, kemudian bertanya lagi. “Kenapa masih menangis saja? Kan sudah diganti?” “Kalau tidak hilang, uang saya Rp40.000.” Ayahnya hanya geleng-geleng kepala. “Kalau gitu dikasih berapa pun, kamu akan nangis terus.” sambil mengendong anaknya.

Apakah kisah ini nyata? Tidak, ini hanya rekayasa. Dalam kenyataannya banyak orang yang memiliki sikap seperti anak tadi. Dia hanya melihat apa yang tidak ada, dia hanya melihat apa yang kurang, tanpa melihat sebenarnya dia sudah memiliki banyak hal. Sifat manusia yang selalu merasa kurang padahal berkat Tuhan begitu banyaknya sudah dia terima. Jangan mencari apa yang tidak atau belum ada pada diri anda. Tapi bersyukurlah dengan apa yang ada, dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan maksimal untuk kemajuan dan kesuksesan anda. Bersyukurlah jika Anda merasa tersindir dengan dongeng motivasi di atas, artinya Anda perlu berubah sekarang.

sumber : http://rusminnuryadin.blogs.unhas.ac.id/2011/09/kisah-seorang-anak-yang-kehilangan-rp-10-000/