Ketika kita tidak lagi bisa mengubah situasi yang ada, saatnya kita mengubah diri kita. Ubah pola pikir dan tindakan kita, jangan sekedar mengeluh dan menyalahkan situasi. Marilah kita berefleksi diri daripada mengeluh dan membuang energi. Tetap semangat.....”

Rabu, 29 Mei 2013

Mengatasi Pencobaan


 

Konon disebelah timur ada sebuah kerajaan. Rajanya terkenal dengan kebijaksanaannya. Pada suatu hari, seseorang datang untuk memohon nasehat, bagaimana caranya mengatasi pencobaan.

Raja secara tidak langsung memberi jawaban. Ia hanya memerintahkan bawahannya untuk membawa sebuah cawan yang penuh berisi minyak dan berkata kepada orang itu, “kamu harus membawa cawan berisi minyak ini dari sebelah timur sampai ke barat kota. Tetapi ingat tidak boleh ada setetes minyak yang tumpah. Kalau sampai ada yang tumpah, kepalamu sebagai gantinya. Raja meminta dua prajurit untuk mengawasi.

Setelah mendengar perintah raja, orang itu sangat ketakutan dan menyesali diri sendiri, mengapa mau datang untuk meminta nasihat raja. Apa boleh buat nasi telah menjadi bubur. Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan nyawanya adalah melaksanakan perintah raja.

Dengan hati-hati sekali, ia membawa cawan yang penuh minyak. Dan melakukan perjalanan dari kota sebelah timur sampai ke kota sebelah barat. Wah! Sungguh calaka, kebetulan hari itu adalah hari besar. Banyak orang berlalu-lalang, sehingga mempersulit tugasnya. Tetapi syukurlah, pada akhirnya ia dapat melaksanakan tugas dengan baik. Setetes minyak pun tidak tertumpah.

Dengan perasaan lega ia menghampiri raja dengan mengatakan, “paduka raja, hamba telah melaksanakan perintahmu. Tidak setetes pun minyak yang tertumpah”. Dengan tertawa lebar raja berkata, “bagus sekali, Cuma satu hal yang perlu kutanyakan; sewaktu kamu berjalan dari timur ke barat kota, apakah kamu bertemu dengan salah satu kenalanmu?”. “tidak, paduka raja”. Jawabnya. Lebih lanjut raja berkata, “ sungguh heran begitu banyaknya orang yang berlalu-lalang, masakan kamu tidak bertemu dengan seorang kenalanmu?”. Dengan terburu-buru orang itu menjawab, paduka raja, kemungkinan ada orang yang hamba kenal, tetapi berhubung perhatian hamba terpusat pada cawan yang penuh berisi minyak agar tidak tertumpah, maka hamba tidak memperhatikan orang-orang yang berada disekitarnya.

Raja yang bijaksana itu tersenyum dan berkata, “apakah kamu sekarang mengetahui bagaimana cara mengatasi pencobaan? Asal kamu memusatkan perhatianmu kepada jalan yang di tunjukkan Tuhan dan melaksanakan petunjuknya itu, maka kamu akan menang terhadap segala pencobaan.

Orang-orang fasik telah memasang jerat terhadap aku, tetapi aku tidak sesat dari titah-titahMu. (mazmur 119:110).

sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, D.Th.)

Pengalaman Pramugari China Airline



True story....... ......

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.
Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini. 
Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.
Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh dimeja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. 

Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.
Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.
Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking . anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua
tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking , tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.

Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut.

Menggantikan hukuman rotan

 
Michael Peter Fay (18 tahun) di bulan april 1994 sempat menarik perhatian masyarakat Amerika Serikat dan dunia umumnya. Ia membuat ulah di singapura. Ia menyemproti mobil-mobil dengan cat. Pemerintah Singapura menjatuhi hukuman rotan dengan pukulan sebanyak 6 kali, 4 bulan penjara. Dan denda 2000 dolar. Hukuman ini menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat Amerika.

Bahkan presiden Amerika. Clinton, memintakan grasi atas nama Michael Peter Fay. Kasus itu benar-benar mengharukan, mengapa? Ada seorang sukarelawan yang bersedia menggantikan hukuman bagi anak muda ini. Sukarelawan itu bernama Daniel Vogks (51 tahun). Ia mengirimkan surat kepada Presiden agar di isinkan menggantikan pemuda tersebut untuk menerima hukuman. Hal ini dilakukannya demi anak muda itu dan demi kewibawaan Amerika.

Sukarelawan itu minta supaya fay, pemuda itu, mau melihat ketika sang sukarelawan menggantikan hukumannya. Inilah contoh seorang yang mengajar dengan kasih. Sesungguhnya ada berjuta-juta Fay yang lain, yang seharusnya di hukum karena pelanggaran mereka. Tetapi untung ada sukarelawan, yang bernama Yesus Kristus, yang menebus berjuta-juta Fay, Ia rela disalib menggantikan hukuman banyak orang, termasuk saya dan anda.

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita. (1 Yohanes 3:16).

IBU BUTA YANG MEMALUKANKU (Kisah Sedih Yang Mengharukan)

Saat aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal sedikit kehidupan yang menyenangkan, merasakan kebahagiaan memiliki wajah yang tampan, kebahagiaan memiliki banyak pengagum di sekolah, kebahagiaan karena kepintaranku yang dibanggakan banyak guru. Itulah aku, tapi satu yang harus aku tutupi, aku malu mempunyai seorang ibu yang BUTA! Matanya tidak ada satu. Aku sangat malu, benar-benar Aku sangat menginginkan kesempurnaan terletak padaku, tak ada satupun yang cacat dalam hidupku juga dalam keluargaku. Saat itu ayah yang menjadi tulang punggung kami sudah dipanggil terlebih dahulu oleh yang Maha Kuasa. Tinggallah aku anak semata wayang yang seharusnya menjadi tulang punggung pengganti ayah. Tapi semua itu tak kuhiraukan.

Aku hanya mementingkan kebutuhan dan keperluanku saja. Sedang ibu bekerja membuat makanan untuk para karyawan di sebuah rumah jahit sederhana. Pada suatu saat ibu datang ke sekolah untuk menjenguk keadaanku. Karena sudah beberapa hari aku tak pulang ke rumah dan tidak tidur di rumah. Karena rumah kumuh itu membuatku muak, membuatku kesempurnaan yang kumiliki manjadi cacat. Akan kuperoleh apapun untuk menggapai sebuah kesempurnaan itu. Tepat di saat istirahat, Kulihat sosok wanita tua di pintu sekolah. Bajunya pun bersahaja rapih dan sopan. Itulah ibu ku yang mempunyai mata satu. Dan yang selalu membuat aku malu dan yang lebih memalukan lagi Ibu memanggilku. “Mau ngapain ibu ke sini? Ibu datang hanya untuk mempermalukan aku!” Bentakkan dariku membuat diri ibuku segera bergegas pergi. Dan itulah memang yang kuharapkan. Ibu pun bergegas keluar dari sekolahku. Karena kehadiranya itu aku benar-benar malu, sangat malu. Sampai beberapa temanku berkata dan menanyakan. “Hai, itu ibumu ya???, Ibumu matanya satu ya?” yang menjadikanku bagai disambar petir mendapat pertanyaan seperti itu.

Beberapa bulan kemudian aku lulus sekolah dan mendapat beasiswa di sebuah sekolah di luar negeri. Aku mendapatkan beasiswa yang ku incar dan kukejar agar aku bisa segera meninggalkan rumah kumuhku dan terutama meninggalkan ibuku yang membuatku malu. Ternyata aku berhasil mendapatkannya. Dengan bangga kubusungkan dada dan aku berangkat pergi tanpa memberi tahu Ibu karena bagiku itu tidak perlu. Aku hidup untuk diriku sendiri. Persetan dengan Ibuku. Seorang yang selalu mnghalangi kemajuanku. Di Selolah itu, aku menjadi mahasiswa terpopuler karena kepintaran dan ketampananku. Aku telah sukses dan kemudian aku menikah dengan seorang gadis Indonesia dan menetap di Singapura. Singkat cerita aku menjadi seorang yang sukses, sangat sukses. Tempat tinggalku sangat mewah, aku mempunyai seorang anak laki-laki berusia tiga tahun dan aku sangat menyayanginya.

Bahkan aku rela mempertaruhkan nyawaku untuk putraku itu. 10 tahun aku menetap di Singapura, belajar dan membina rumah tangga dengan harmonis dan sama sekali aku tak pernah memikirkan nasib ibuku. Sedikit pun aku tak rindu padanya, aku tak mencemaskannya. Aku BAHAGIA dengan kehidupan ku sekarang. Tapi pada suatu hari kehidupanku yang sempurna tersebut terusik, saat putraku sedang asyik bermain di depan pintu. Tiba-tiba datang seorang wanita tua renta dan sedikit kumuh menghampirinya. Dan kulihat dia adalah Ibuku, Ibuku datang ke Singapura. Entah untuk apa dan dari mana dia memperoleh ongkosnya. Dia datang menemuiku. Seketika saja Ibuku ku usir. Dengan enteng aku mengatakan: “HEY, PERGILAH KAU PENGEMIS. KAU MEMBUAT ANAKKU TAKUT!” Dan tanpa membalas perkataan kasarku, Ibu lalu tersenyum, “MAAF, SAYA SALAH ALAMAT” Tanpa merasa besalah, aku masuk ke dalam rumah. Beberapa bulan kemudian datanglah sepucuk surat undangan reuni dari sekolah SMA ku. Aku pun datang untuk menghadirinya dan beralasan pada istriku bahwa aku akan dinas ke luar negeri.

Singkat cerita, tibalah aku di kota kelahiranku. Tak lama hanya ingin menghadiri pesta reuni dan sedikit menyombongkan diri yang sudah sukses ini. Berhasil aku membuat seluruh teman-temanku kagum pada diriku yang sekarang ini. Selesai Reuni entah megapa aku ingin melihat keadaan rumahku sebelum pulang ke Sigapore. Tak tau perasaan apa yang membuatku melangkah untuk melihat rumah kumuh dan wanita tua itu. Sesampainya di depan rumah itu, tak ada perasaan sedih atau bersalah padaku, bahkan aku sendiri sebenarnya jijik melihatnya. Dengan rasa tidak berdosa, aku memasuki rumah itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ku lihat rumah ini begitu berantakan. Aku tak menemukan sosok wanita tua di dalam rumah itu, entahlah dia ke mana, tapi justru aku merasa lega tak bertemu dengannya. Bergegas aku keluar dan bertemu dengan salah satu tetangga rumahku. “Akhirnya kau datang juga. Ibu mu telah meninggal dunia seminggu yang lalu” “OH…” Hanya perkataan itu yang bisa keluar dari mulutku.

Sedikit pun tak ada rasa sedih di hatiku yang kurasakan saat mendengar ibuku telah meninggal. “Ini, sebelum meninggal, Ibumu memberikan surat ini untukmu” Setelah menyerahkan surat ia segera bergegas pergi. Ku buka lembar surat yang sudah kucal itu. Untuk anakku yang sangat Aku cintai, Anakku yang kucintai aku tahu kau sangat membenciku. Tapi Ibu senang sekali waktu mendengar kabar bahwa akan ada reuni disekolahmu. Aku berharap agar aku bisa melihatmu sekali lagi. karena aku yakin kau akan datang ke acara Reuni tersebut. Sejujurnya ibu sangat merindukanmu, teramat dalam sehingga setiap malam Aku hanya bisa menangis sambil memandangi fotomu satu-satunya yang ibu punya.Ibu tak pernah lupa untuk mendoakan kebahagiaanmu, agar kau bisa sukses dan melihat dunia luas.

Asal kau tau saja anakku tersayang, sejujurnya mata yang kau pakai untuk melihat dunia luas itu salah satunya adalah mataku yang selalu membuatmu malu. Mataku yang kuberikan padamu waktu kau kecil. Waktu itu kau dan Ayah mu mengalami kecelakaan yang hebat, tetapi Ayahmu meninggal, sedangkan mata kananmu mengalami kebutaan. Aku tak tega anak tersayangku ini hidup dan tumbuh dengan mata yang cacat maka aku berikan satu mataku ini untukmu. Sekarang aku bangga padamu karena kau bisa meraih apa yang kau inginkan dan cita-citakan.

Dan akupun sangat bahagia bisa melihat dunia luas dengan mataku yang aku berikan untukmu. Saat aku menulis surat ini, aku masih berharap bisa melihatmu untuk yang terakhir kalinya, Tapi aku rasa itu tidak mungkin, karena aku yakin maut sudah di depan mataku. Peluk cium dari Ibumu tercinta Bak petir di siang bolong yang menghantam seluruh saraf-sarafku, Aku terdiam! Baru kusadari bahwa yang membuatku malu sebenarnya bukan ibuku, tetapi diriku sendiri....

Sumber : http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/33911/IBU-BUTA-YANG-MEMALUKANKU-Kisah-Sedih-Yang-Mengharukan

Membalas Kejahatan dgn Kebaikan

Pada saat Berlin Timur & Berlin Barat berselisih, kedua negara itu dipisahkan oleh sebuah tembok raksasa sepanjang 165km x tinggi 3.6m, yang dibangun oleh Berlin Timur, dan dikenal sebagai Tembok Berlin. Berlin Timur selalu diidentitaskan sebagai daerah kekuasaan Soviet, sedangkan Berlin Barat kekuasan Amerika.

Kehidupan di kedua Berlin itu, sangat jauh berbeda, Berlin Timur sangat miskin dan ketinggalan, sedangkan Berlin Barat hidupnya makmur dan kaya. Karena melihat kehidupan Berlin Barat yang demikian majunya, ini telah menimbulkan kebencian dan iri hati dari penduduk Berlin Timur.Suatu hari mereka sepakat mengumpulkan sejumlah sampah lalu sengaja dibuang ke Berlin Barat, ini juga supaya upaya untuk provokasi untuk memperuncing konflik Blok Timur dan Blok Barat. Penduduk Berlin Barat tidak marah apalagi membalas dengan sampah yang dibuang ke wilayahnya.

sebaliknya mereka mengumpulkan sejumlah makanan lezat lalu dilemparkan balik ke Berlin Timur. Dengan sengaja sebuah spanduk disisipkan di antara barang yang dilemparkan. Spanduk itu berbunyi “Terimakasih atas pemberian yang kalian berikan. Kami hanya bisa memberikan apa yang kami miliki. Semoga bisa bermanfaat. Saudara sebangsaku.” Penduduk Berlin Timur merasa sangat malu karena setelah mereka memberikan sampah, malah dibalikin dengan diberi makanan, serta masih menganggap mereka sebangsa.Dan semenjak hari itu mereka tidak pernah ada lagi terdengar ada sampah dan kotoran kotoran yang dibuang ke Berlin Barat.

Pesan moral:
»Membalas keBAIKan dgn keJAHATan itu adalah sifat SETAN«
»Membalas keJAHATan dgn keJAHATan itu sifat MANUSIAWI«
»Membalas keJAHATan dgn keBAIKan itu adalah sifat ANAK2 ALLAH«

Kehidupan / pakaian kita bisa ditutupi dgn berbagai atribut keagamaan, tetapi Reaksi kita terhadap: Penghinaan / Kekecewaan / Kejahatan / Ketidakadilan / Penganiayaan atau segala kebaikan yg kita terima, Akan membuktikan siapa diri kita yg sebenarnya. »TIDΑK PENTING ENGKAU AGAMA APA« Respon kita terhadap sesuatu, merupakan pengumuman dan kesaksian nyata, kita ini milik SETAN atau milik ALLAH. (Gal 6:7-10)
 ~~~Ǧ̩̥ợ̇Ä‘◦в̍̍̍̍̊È‹̝̊̅̄ε̲̣̣̣̥S̤̥̈̊ƨ̣̣̣̇̇̇̇◦γ̲̣̣̥ợ̣̣̇̇̇Ï…̲̣̥~~~

Selasa, 28 Mei 2013

Akhirnya harus bersyukur

Yang namanya manusia tidak pernah ada puasnya.Dikasih hujan minta panas, dikasih panas minta hujan. Semua keadaan jadi kambing hitam atau jadi objek yang selalu disalahkan. Tidak Cuma itu, waktu kita mulai membandingkan diri dengan orang lain, ujung-ujungnya yang ada hanya persungutan. Diam-diam atau terang-terangan kita mulai protes sama Tuhan.

Pernahkah kita coba melihat, bahwa ada sebagian manusia dibumi yang sama, yang tidak lebih beruntung dan tidak seberuntung kita? “Tuhan, Hari yang buruk” batin Lisa, langit yang tampak menggelap karena hampir malam, yang saat itu ada di dalam bis. tiba-tiba jadi semarak dengan warna-warni lampu di tengah kota yang satu-persatu mulai menyala menyambut datangnya malam. Masih didalam bis kota, dan jaga masih termenung, pandangan Lisa menerawang jauh. Sesekali mulutnya mengeluarkan keluh kesah. “Ahhhhhh…!” Bis yang Lisa tumpangi terpaksa harus berhenti sesaat, karena ada kereta yang lewat. Mata Lisa tertuju dengan kehidupan di sepanjang rel kereta.Orang-orang yang tinggal di gubuk di sepanjang pinggir rel, tampak duduk dan bercengkrama dengan santainya sambil menikmati nasi bungkus ramai-ramai, yang isinya tidak sebanding dengan mulut yang harus makan saat itu.

Mereka terus makan, sambil sesekali membereskan rambutnya yang tertiup angin. Mereka tidak peduli, walau puluhan mungkin juga ratusan mata melihat. Tak jauh dari tempat itu beberapa anak yang tampak tak terurus berkejar-kejaran tanpa alas kaki, sampai anak-anak lainnya berhamburan keluar begitu tahu lampu merah menyala. Lampu merah adalah panggilan bagi mereka untuk bekerja, dan bis kota adalah tempat mereka mengais rejeki. Sempat Lisa memandang tiga orang bocah berpakaian kumal dan agak compang-camping lengkap dengan gitar kecil.Sedang serius menghitung sejumlah uang receh dekat gubuk yang punya cahaya lampu cukup terang. Bis kembali melaju meninggalkan rel. “pemandangan tadi bukan kebetulan ”bisik Lisa. Hari ini Tuhan mengijinkan ia melihat kondisi orang lain, supaya ia mengerti, bahwa masih banyak yang lebih menderita, dan susah payah untuk bisa bahagia di tengah kehidupan dunia yang keras.

 “selama ini aku berpikir, akulah orang yang paling malang di dunia ini. Aku salah Tuhan Engkau sendiri yang mencelikkan mataku. Ampuni aku yang sudah besungut-sungut, dan ajarlah aku untuk selalu bersyukur” doa Lisa. Lisa kini mengerti, hidup memang tidak mudah.Untuk itu, ia harus berjuang. Tapi Lisa tau ia tidak berjuang sendiri. Ada Tuhan yang menyertai dia..“Thanks God”ujar Lisa mantab.

INJIL MENURUT TOKO SERBA ADA

 
Kisah tentang kasih yang indah ini sayangnya tidak terjadi di gereja, tetapi di sebuah Dept. Store di Amerika Serikat.
Pada suatu hari seorang pengemis wanita yang dikenal dengan sebutan “Bag Lady” (karena segala harta-bendanya hanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing kemana-mana sambil mengemis) memasuki sebuah Dept. Store yang mewah sekali. Hari-hari itu adalah menjelang hari Natal.Toko itu dihias dengan indah sekali.Lantainya semua dilapisi karpet yang baru dan indah.
Pengemis ini tanpa ragu-ragu memasuki toko ini.Bajunya kotor dan penuh lubang-lubang.Badannya mungkin sudah tidak mandi berminggu-minggu Bau badan menyengat hidung.Ketika itu seorang hamba Tuhan wanita mengikutinya dari belakang.Ia berjaga-jaga, kalau petugas sekuriti toko itu mengusir pengemis ini, sang hamba Tuhan mungkin dapat membela atau membantunya. Wah, tentu pemilik atau pengurus toko mewah ini tidak ingin ada pengemis kotor dan bau mengganggu para pelanggan terhormat yang ada di toko itu. Begitu pikir sang hamba Tuhan wanita. Tetapi pengemis ini dapat terus masuk ke bagian-bagian dalam toko itu.Tak ada petugas keamanan yang mencegat dan mengusirnya. Aneh ya Padahal, para pelanggan lain berlalu lalang di situ dengan setelan jas atau gaun yang mewah dan mahal.
Di tengah Dept. Store itu ada piano besar (grand piano) yang dimainkan seorang pianis dengan jas tuksedo, mengiringi para penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu natal dengan gaun yang indah.Suasana di toko itu tidak cocok sekali bagi si pengemis wanita itu.Ia nampak seperti makhluk aneh di lingkungan gemerlapan itu. Tetapi sang ‘bag lady” jalan terus. Sang hamba Tuhan itu juga mengikuti terus dari jarak tertentu.
Rupanya pengemis itu mencari sesuatu dibagian Gaun Wanita.Ia mendatangi counter paling eksklusif yang memajang gaun-gaun mahal bermerek (branded items) dengan harga diatas $ 2500 per piece. Kalau dikonversi dengan kurs hari-hari ini, harganya dalam rupiah sekitar Rp. 20 juta per piece. Baju-baju yang mahal dan mewah !Apa yang dikerjakan pengemis ini?
Sang pelayan bertanya, “Apa yang dapat saya bantu bagi anda ?”
“Saya ingin mencoba gaun merah muda itu ?”
Kalau anda ada di posisi sang pelayan itu, bagaimana respons anda ? Wah, kalau pengemis ini mencobanya tentu gaun-gaun mahal itu akan jadi kotor dan bau, dan pelanggan lain yang melihat mungkin akan jijik membeli baju-baju ini setelah dia pakai. Apalagi bau badan orang ini begitu menyengat, tentu akan merusak gaun-gaun itu. Tetapi mari kita dengarkan apa jawaban sang pelayan toko mewah itu.
“Berapa ukuran yang anda perlukan ?”
“Tidak tahu !”
“Baiklah, mari saya ukur dulu.”
Pelayan itu mengambil pita meteran, mendekati pengemis itu, mengukur bahu, pinggang, dan panjang badannya. Bau menusuk hidung terhirup ketika ia berdekatan dengan pengemis ini. Ia cuek saja. Ia layani pengemis ini seperti satu-satunya pelanggan terhormat yang mengunjungi counternya.”OK, saya sudah dapatkan nomor yang pas untuk nyonya ! Cobalah yangini !”Ia memberikan gaun itu untuk dicoba di kamar pas. “Ah, yang ini kurang cocok untuk saya. Apakah saya boleh mencoba yang lain?
“Oh, tentu !”
Kurang lebih dua jam pelayan ini menghabiskan waktunya untuk melayani sang “bag lady”. Apakah pengemis ini akhirnya membeli salah satu gaun yang dicobanya? Tentu saja tidak !Gaun seharga puluhan juta rupiah itu jauh dari jangkauan kemampuan keuangannya.
Pengemis itu kemudian berlalu begitu saja, tetapi dengan kepala tegak karena ia telah diperlakukan sebagai layaknya seorang manusia. Biasanya ia dipandang sebelah mata. Hari itu ada seorang pelayan toko yang melayaninya, yang menganggapnya seperti orang penting, yang mau mendengarkan permintaannya.
Tetapi mengapa pelayan toko itu repot-repot melayaninya ?Bukankah kedatangan pengemis itu membuang-buang waktu dan perlu biaya bagi toko itu?Toko itu harus mengirim gaun-gaun yang sudah dicoba itu ke Laundry, dicuci bersih agar kembali tampak indah dan tidak bau. Pertanyaan ini juga mengganggu sang hamba Tuhan yang memperhatikan apa yang terjadi di counter itu. Kemudian hamba Tuhan ini bertanya kepada pelayan toko itu setelah ia selesai melayani tamu “istimewa”-nya.
“Mengapa anda membiarkan pengemis itu mencoba gaun-gaun indah ini ?”
“Oh, memang tugas saya adalah melayani dan berbuat baik (My job is to serve and to be kind !)“Tetapi, anda ‘kan tahu bahwa pengemis itu tidak mungkin sanggup membeli gaun-gaun mahal ini?”
“Maaf, soal itu bukan urusan saya.Saya tidak dalam posisi untuk menilai atau menghakimi para pelanggan saya.Tugas saya adalah untuk melayani dan berbuat baik.”Hamba Tuhan ini tersentak kaget. Di jaman yang penuh keduniawian ini ternyata masih ada orang-orang yang tugasnya adalah melayani dan berbuat baik, tanpa perlu menghakimi orang lain.
Hamba Tuhan ini akhirnya memutuskan untuk membawakan khotbah pada hari Minggu berikutnya dengan thema “Injil Menurut Toko Serba Ada”. Khotbah ini menyentuh banyak orang, dan kemudian diberitakan di halaman-halaman surat kabar di kota itu. Berita itu menggugah banyak orang sehingga mereka juga ingin dilayani di toko yang eksklusif ini. Pengemis wanita itu tidak membeli apa-apa, tidak memberi keuntungan apa-apa, tetapi akibat perlakuan istimewa toko itu kepadanya, hasil penjualan toko itu meningkat drastis, sehingga pada bulan itu keuntungan naik 48 % !
“Peliharalah kasih persaudaraan !Jangan kamu lupa memberi kebaikan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.” Ibrani 13:1-2.

Sumber : http://gkjwsby.wordpress.com/2013/02/

Senin, 06 Mei 2013

Video Ibadah Pemuda Remaja Sabtu, 04 Mei 2013


Para Pelayan yang Melayani dalam
Ibadah Pemuda Remaja  Sabtu, 04 Mei 2013
MC : Mei
Singers : Baya & Grace S
Pen Tamu : Jemmy & Caroline
Pemain Musik : Alex
Kolektan : Titin
Pegkhotbah : Yudhi
Jenis Ibadah : Rekreasi dan Jamuan Kasih.....

Ibadah Pemuda Remaja GKII Tanjung Belimbing Sabtu, 04 Mei 2013

VIDEO

Minggu, 05 Mei 2013

Buletin Pemuda Remaja GKII Tanjung Belimbing (Sabtu, 04 Mei 2013)


Download disini

Jadwal Ibadah Pemuda Remaja GKII tanjung Belimbing Bulan September-Oktober 2013



JADWAL IBADAH SEKSI PELAYANAN PEMUDA GKII TANJUNG BELIMBING
BULAN SEPTEMBER - OKTOBER 2013

TGL
WL

SINGERS
PENERIMA TAMU
PEMAIN MUSIK
KOLEKTAN
PENGKHOTBAH /
PENCERAMAH
JENIS IBADAH
14 September
Titin N

Risky &Santi
Roby &Mickhel
Alex
Natalia
K’Yagung
Sharing
21 September
Noberly

Tina & Abo
Iis&Fitri
K’ Erwin
Jemmy T
Noberly
Peslaroh

28 September

K’Iwan

Yose&Yudi
April & Diana
Julian
Caroline
K’Gun
PA
5 Oktober
Mei

Rita &Titin N
Sovi&Wiwi
Full band
Selvi
K’Erna
Khotbah&Perjamuankasih
12 Oktober
K’Grace J

Alex &Jemmy T
Piner&Desi
Full band
Cassy
K’ Grace
Peslaroh
19 Oktober
Caroline

Inu&Enal
Apri& Sebastian
K’ Erwin
Reksi
K’Erwin
CCA


26 Oktober
K’Yagung

Noberly&Titin
Alpredo& Maria
K’Yagung
Jefri T
K’Yagung
DOA





Malinau, 14 September 2013

                               Ketua Pemuda,                                                     Koordinator Sie. Ibadah,


                           Grace Djalung, MM                                                                 May

Catatan:
1.        Ibadah dimulai pukul 19.30, diharapkan kepada seluruh pengurus & pelayan mimbar untuk hadir 15 menit sebelum ibadah dimulai
2.        Jika berhalangan untuk mengikuti latihan/pelayanan, harap memberitahu Sie.Ibadah, paling lambat 2 hari sebelumnya. (Call May: 0852-4774-3615)
3.        Latihan persiapan ibadah dilaksanakan pada hari Rabu & Jum’at, pukul 18.30 Wita (setengah tujuh malam), bertempat di gereja.


download Jadwal Ibadah disini