Konon disebelah timur ada sebuah kerajaan. Rajanya
terkenal dengan kebijaksanaannya. Pada suatu hari, seseorang datang untuk
memohon nasehat, bagaimana caranya mengatasi pencobaan.
Raja secara tidak langsung memberi jawaban. Ia
hanya memerintahkan bawahannya untuk membawa sebuah cawan yang penuh berisi
minyak dan berkata kepada orang itu, “kamu harus membawa cawan berisi minyak
ini dari sebelah timur sampai ke barat kota. Tetapi ingat tidak boleh ada
setetes minyak yang tumpah. Kalau sampai ada yang tumpah, kepalamu sebagai
gantinya. Raja meminta dua prajurit untuk mengawasi.
Setelah mendengar perintah raja, orang itu sangat
ketakutan dan menyesali diri sendiri, mengapa mau datang untuk meminta nasihat
raja. Apa boleh buat nasi telah menjadi bubur. Jalan satu-satunya untuk
menyelamatkan nyawanya adalah melaksanakan perintah raja.
Dengan hati-hati sekali, ia membawa cawan yang
penuh minyak. Dan melakukan perjalanan dari kota sebelah timur sampai ke kota
sebelah barat. Wah! Sungguh calaka, kebetulan hari itu adalah hari besar.
Banyak orang berlalu-lalang, sehingga mempersulit tugasnya. Tetapi syukurlah,
pada akhirnya ia dapat melaksanakan tugas dengan baik. Setetes minyak pun tidak
tertumpah.
Dengan perasaan lega ia menghampiri raja dengan
mengatakan, “paduka raja, hamba telah melaksanakan perintahmu. Tidak setetes
pun minyak yang tertumpah”. Dengan tertawa lebar raja berkata, “bagus sekali,
Cuma satu hal yang perlu kutanyakan; sewaktu kamu berjalan dari timur ke barat
kota, apakah kamu bertemu dengan salah satu kenalanmu?”. “tidak, paduka raja”.
Jawabnya. Lebih lanjut raja berkata, “ sungguh heran begitu banyaknya orang
yang berlalu-lalang, masakan kamu tidak bertemu dengan seorang kenalanmu?”.
Dengan terburu-buru orang itu menjawab, paduka raja, kemungkinan ada orang yang
hamba kenal, tetapi berhubung perhatian hamba terpusat pada cawan yang penuh berisi
minyak agar tidak tertumpah, maka hamba tidak memperhatikan orang-orang yang
berada disekitarnya.
Raja yang bijaksana itu tersenyum dan berkata,
“apakah kamu sekarang mengetahui bagaimana cara mengatasi pencobaan? Asal kamu
memusatkan perhatianmu kepada jalan yang di tunjukkan Tuhan dan melaksanakan
petunjuknya itu, maka kamu akan menang terhadap segala pencobaan.
Orang-orang fasik telah memasang jerat terhadap
aku, tetapi aku tidak sesat dari titah-titahMu. (mazmur 119:110).
sumber: ilustrasi kebenaran Alkitab 1 (pdt.Dr. Paulus daun, D.Th.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar